Tawa Itu Terlukai

Semua tentang tawa yg lenyap. Habis dalam usang'a karam. Dalam tawa yg hilang selepas angin membawa'a
Tuhan, apakah aku terlalu sensitif? Dengan semua dugaan yg begitu saja timbul. Ketika ruam'a menghambur lebur dalam bulat senja yg memar membiru
dan kau buat aku bertanya, mengapa semudah itu?
Melukai tiap butir tawa kita yg baru saja terbentuk, membuat kepercayaan tiba2 hancur lebur...

Dan ku jawab,
inilah semua jawaban atas semua kekhawatiranku tentang mengapa mudah'a rasa cemburu melebur tawa kita senja tadi,

kehilangan yg mendalam telah membuat batas ternyata
membangun benteng kokoh, sekokoh'a
Tuhan. . .
aku takut rasa ini memuncak pada gunung kelalaian menancap menggenggam nurani yg tak kuindahkan,

dan kini...
Rasa ku itu melumat habis kebisingan sekitarku dalam bulatan bulatan kekosongan

mungkin inikah?
Pelajaran tentang melupakan dan di lupakan
melukai dan dilukai...

Allah Maha tau!